Idul fitri ialah adalah hari raya umat islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal Hijriyah. Kata "id"diambil dari al-aud (masdar) yang berarti kembali Orang jawa mengistilahkan
idul fitri dengan lebaran atau telasan, yang
bermakna bebas dan selesai dari
melakukan puasa. Dalam idul fitri banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan umat
Islam
diantaranya adalah:
1. Shalat Id
Shalat Id ialah shalat sunat 2 rakaat yang dilakukan sebelum
tergelincir matahari
(zawal).Shalat Id sunat dilakukan secara berjamaah, pada rakaat pertama
melakukan
takbir sebelum fatihah
sebanyak 7 kali selain takbiratul ihram, dan pada rakaat
kedua sebelum
fatihah melakukan takbir sebanyak 5 kali selain takbir intiqal
(takbir
saat beranjak berdiri dari sujud kedua). Sela-sela takbir diisi dengan bacaan
tasbih.Hukum shalat Id menurut malikiyah dan
syafi'iyah adalah sunat muakkad.
Wajib menurut kalangan hanafiyah dan fardlu kifayah menurut
Hanabilah.
2.
Mengumandangkan Takbir
Sunat hukumnya mengumandangkan takbir berbagai tempat,
bahkan di jalan dan
pasar. Waktu yang disunatkan mengumandangkan takbir ini
dimulai dari terbenam
matahari memasuki 1 syawal hingga imam shalat id
bertakbir untuk melakukan
shalat Id.
Allah berfirman:
Artinya: "dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur". (QS. Al-Baqarah: 185)
3. Menghidupkan Malam Hari Raya
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa menghidupkan malam idul fitri dan idul
adha dengan mengharap
pahala, maka hatinya tidak akan mati di saat semua
hati mati".
Maka pada malam hari raya dianjurkan untuk memperbanyak
amal ibadah seperti
dengan dzikir, shalat, bertakbir dan membaca al-Qur'an.
4. Mandi dan Memakai Baju Baru
Sunat hukumnya mandi sebelum melakukan shalat id. Hal ini
berdasarkan hadits
riwayat Ibnu Abbas dan Al-Fakih din Sa'd:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW mandi pada hari raya
fitri dan hari raya adha".
Alasan lain karena dalam shalat Id nanti akan
berkumpul banyak orang.
Di samping mandi, sunat pula berhias diri, membersihkan
badan dari kotoran,
Memotong rambut, memakai minyak wangi, siwakan dan memakai
baju yang
paling baru dan
paling baik. Warna baju yang paling baik adalah putih. Jika
ada yang lebih baik dari pada baju putih, maka baju yang
lebih baik itu lebih
diutamakan.
5. Memakaikan perhiasan pada anak-anak.
Ini juga sunnat hukumnya, bahkan memakaikan pada mereka
perhiasan emas
Atau pakaian berkain sutera, baik laki-laki atau
perempuan. Mungkin inilah
yang mendasari lebaran beli baju baru.
6. Saling Mengucapkan Salam Lebaran
Secara umum hal ini disunatkan oleh para ulama. Salam
lebaran bisa dengan
ucapan apa saja, selama masih dipandang baik.
Rasulullah tidak mengajarkan
ucapan khusus berkenaan dengan salam lebaran. Dimana
sebuah ucapan
mengandung salam lebaran, maka ucapan tersebut
termasuk yang disunatkan.
7. Saling Bekunjung
Saling berkunjung antara
sesama muslim disyariatkan dalam Islam. Secara
khusus, salah satu hadits yang menjelaskan anjuran
saling berkunjung pada
saat hari raya adalah
hadits Asiyah RA:
"Rasulullah masuk ke kamarku saat aku bersama dua
orang budak perempuan
yang menyanyikan nyanyian Bu'ats. Lalu Rasulullah tidur
miring di atas ranjang
dan memalingkan wajahnya. Lalu Abu Bakar masuk dan
menegurku, lalu berkata:
'seruling syetan
berada disisi Nabi SAW?'. Rasulullah SAW. menghadap ke arah
Abu Bakar dan berkata: 'tinggalkan mereka!"
Dalam riwayat Hisyam bin Urwah disebutkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda:
"Wahai Abu Bakar, sesunggunya setiap kaum mempunyai
hari raya dan hari ini
adalah hari raya kita".
Dalam Kitab Fathul Bari disebutkan bahwa dari runtutan
hadits dijelaskan bahwa
Abu Bakar mengunjungi Aisyah setelah Nabi masuk ke
rumahnya.
8. Ziarah Kubur
Disunatkan pula pada hari raya untuk berziarah ke makam
orang-orang atau
kerabat yang telah mendahului kita. Rasulullah SAW besabda:
"Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang
berziarahlah)".
Abu Hurairah meriwayatkan hadits marfu' :
"Berziarah kuburlah, sesungguhnya ia dapat
mengingat-ingatkan mati"
9. Menyediakan Makanan Untuk Tamu
Rasulullah bersabda :
"Barang siapa beriman kepada Allah Azza Wa Jalla dan
hari akhir, maka
hendaknya ia memuliakan tamunya".
Memuliakan tamu sangat dianjurkan dan merupakan bagian dari
iman. Maka
hari raya adalah momen yang sangat tepat untuk memuliakan
tamu, mengingat
di saat itu para tamu akan lebih
banyak datang mengunjungi kita.
Atas dasar inilah masyarakat sudah menyiapkan banyak
makanan dan minuman
yang akan dihidangkan kepada tamu, dengan beraneka
macam menu sesuai
dengan tradisi yang berlaku.
10. Membagikan Uang (THR) Uang jajan bagi anak kecil
Tradisi ini pada dasarnya adalah niat yang baik guna
membahagiakan anak-anak
yang kurang mampu agar mereka dapat merasakan kebahagiaan
sama seperti
yang lainnya.
Follow
twitter @SuryaComm dan gabung komunitas Surya
Comm di facebook.
Post a Comment