Headlines News :
Home » » 10 Fakta Menarik Tentang Kabupaten Soppeng

10 Fakta Menarik Tentang Kabupaten Soppeng



Soppeng merupakan salah satu daerah bugis yang berpenduduk kurang lebih 250.000 jiwa memiliki beberapa keunikan, salah satu diantaranya yaitu banyaknya Kalong atau Kelelawar yang bergelantungan di pohon. Dulunya, menurut sejarah Bugis, Soppeng merupakan tempat dari sebuah kerajaan yang megah dan sejahtera. Apa saja fakta menarik dari Kabupaten Soppeng ini? Berikut 10 Fakta Menarik Tentang Kabupaten Soppeng



1. Asal Mula dan Sejarah Soppeng

Sejarah Soppeng diawali dengan munculnya "Tomanurung" dalam istilah bahasa Indonesia dikenal sebagai orang yang muncul seketika. Saat itu, masyarakat Soppeng tengah dilanda kegetiran dan kemiskinan ditambah dengan penderitaan rakyat, maka berkumpullah tokoh-tokoh masyarakat "tudang sipulung" untuk membahas masalah ini, di tengah pembicaraan mereka, seekor burung kakak tua (dalam bahasa Bugis dikenal sebagai "cakkelle"). 

Cakkelle ini terbang tepat di atas perkumpulan itu, sehingga para tokoh yang melihatnya merasa ada sesuatu yang lain dari cakkelle ini. Akhirnya pimpinan tudang sipulung menyuruh salah seorang toko masyarakat bersama dengan rekannya yang lain untuk mengikuti cakkelle tersebut. Burung Kakak Tua tersebut akhirnya sampai di Sekkanyili dan ditempat inilah ditemukan seorang berpakaian indah sementara duduk diatas batu dan pada akhirnya diangkat menjadi Raja Soppeng yang pertama dan diberi gelar "Latemmamala Manurung'e Ri Sekkanyilik".

2. Kota Kerajaan Masa Lampau

Menurut catatan sejarah, Kota Soppeng merupakan bekas Kota Kerajaan masa lampau yang memiliki wilayah kekuasaan dan pengaruh yang cukup luas yang dipimpin oleh Raja Pertama Soppeng "Latemmamala Manurung'e Ri Sekkanyilik". Di kota ini terdapat komplek Istana Raja (Datu) Soppeng yang dibangun pada tahun 1261 M. 

Di komplek ini terdapat sejumlah bangunan, diantaranya : Rumah Kuning (Bola Ridie), yang merupakan tempat penyimpanan benda-benda atribut Kerajaan Soppeng; SalassaE, yaitu bekas Istana Datu Soppeng; dan Menhir Latammapole, yaitu tempat melaksanakan hukuman bagi pelanggar adat. Di dalam Komplek ini juga terdapat komplek makam Jera LompoE yang di dalamnya terdapat makam Raja-raja (Datu) Soppeng, Luwu, dan Sidrap pada abad XVII, serta komplek makam KalokoE Watu KalokoE Watu yang di dalamnya terdapat makam We Tenri Sui, ibu kandung Arung Palakka.

3. Panorama Alam Kelelawar di Kota Watan Soppeng

Kota Watan Soppeng memiliki keunikan yang sangat khas, yaitu banyaknya Kelelawar yang terdapat di Kota ini. Sejak dahulu kelelawar dalam jumlah banyak telah menghuni kota Watansoppeng dan uniknya mereka hanya mau berdiam / bergelantungan pada pepohonan yang ada di pusat kota. Menjelang malam hari kelelawar-kelelawar ini akan berterbangan mencari makanan di pegunungan dan kembali pada pagi harinya. Konon menurut legenda setempat apabila kelelawar-kelelawar tersebut telah meninggalkan kota Watansoppeng merupakan pertanda akan datangnya musibah. Kota Watansoppeng merupakan ibu kota Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang terletak 150 km di sebelah utara Kota Makassar.

4. Mitos Bila Dijatuhi Kotoran Kelelawar

Menurut beberapa warga setempat beranggapan bahwa jikalau orang dari luar daerah yang berkunjung ke Soppeng dan kemudian dijatuhi kotoran kelelawar maka dia akan mendapat jodoh orang asli Soppeng. Dan jikalau dia dikencingi maka orang tersebut akan meninggal di Kota Soppeng. Jadi jangan salah jika Kab. Soppeng berpenduduk banyak, anggap saja kalau tiap wisatawan yang berkunjung dijatuhi kotoran kelelawar menikah dengan cowok atau cewek Soppeng dan kemudian beranak pinak penduduknya akan bertambah tiap harinya.

5. Pemandian Alam Air Panas Lejja

Suhu air di pemandian ini bisa mencapai 60 derajat celcius sehingga sering dipercayai dapat menyembuhkan penyakit gatal-gatal dan rematik. Pemandian ini berada di daerah pegunungan, memiliki panorama alam yang indah, sejuk dan sangat menarik untuk dikunjungi untuk berrekreasi. Terletak di Desa Bulu, Kecamatan Marioriwa sekitar 44 Km dari kota Watansoppeng.

Beberapa masyarakat Soppeng yang masih percaya pada mitos, kerap kali berkunjung ke Lejja hanya untuk menjadikan pepohonan yang berada di sekitar permandian sebagai tempat untuk melakukan niat, seperti : meminta jodoh, dimana mereka menggantung plastik atau kaleng di pepohonan untuk dijadikan simbol pengharapan agar niatnya terkabul dan jika memang niatnya tersebut tercapai maka mereka akan kembali untuk melepaskan plastik atau kaleng tadi. Mitos ini sampai sekarang masih berlaku bahkan aktifitas ini semakin mendarahdaging pada warga setempat.

6. Permandian Alam Ompo

Permandian alam ompo merupakan salah satu obyek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik. Kolam ini memiliki air yang sangat jernih, dingin dan merupakan sumber air bersih bagi masyarakat kota serta diolah menjadi air minum mineral kemasan oleh salah satu perusahaan nasional. Terletak di Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata sekitar 3 Km sebelah utara kota Watassopeng.

7. Permandian Alam Citta

Pemandian Alam Citta yang terletak di Desa Citta Kecamatan Citta. Tempat wisata ini berjarak sekitar 35 kilometer sebelah timur kota Watansoppeng. Di Citta, ada pemandangan berupa beberapa air terjun yang menghiasi dinding tebing. Mengalir tenang, menimbulkan simfoni alam yang damai. Selain dijadikan sebagai tempat permandian juga dijadikan tempat untuk menikmati aktifitas masyarakat setempat dalam mengolah tembakau secara tradisional.

8. Sumber Mata Air Asin

Selain dari permandian-permandian di atas ada juga yang ditemukan objek wisata yang paling menarik yang ditemukan di Soppeng khususnya di desa Appejengnge yaitu Sumber Mata Air Asin. Yang kita ketahui bersama bahwa Kab. Soppeng dalam peta tidak memiliki objek wisata laut, akan tetapi dalam hal ini sumber air asin yang ditemukan di desa tersebut dapat membuktikan lagi bahwa Kab. Soppeng selalu kaya akan segalanya. 

Sumber mata air asin ini dipercayai warga setempat bahwa sumber mata air asin yang diberi nama Ladidda ini dulunya sepasang suami istri yang hilang dan kemudian dikutuk menjadi batu dengan alasan satu dari sumber mata air tersebut menyerupai alat vital pria dan yang satunya menyerupai alat vital perempuan. Bahkan menurut mereka pengunjung yang datang ke tempat itu memiliki pantangan, dilarang meludah atau membuang kentut di kawasan tersebut karena akan mendapat celaka nantinya. Sumber mata air ini banyak digunakan sebagai air minum untuk ternak dan ada beberapa warga yang mengambil air tersebut untuk dijemur dan dijadikan garam.

9. Gua Coddong Cita

Merupakan salah satu fenomena alam yang terbentuk di kawasan batu gamping karst sekitar jutaan tahun yang lalu. Dahulu gua ini digunakan oleh manusia purba sebagai pemukiman, tempat berlindung dari cuaca buruk dan serangan binatang buas. Di dalam gua ini juga ditemukan tengkorak manusia dari spesies etnis bugis. Terletak di desa Citta kecamatan Liliriaja sekitar 53 Km sebelah timur kota Watansoppeng.

10. Villa Yuliana

Tak lupa dengan Villa Yuliana, sebuah villa peninggalan Belanda di Kab. Soppeng yang merupakan villa kembaran dari Nederland, villa ini merupakan wujud kecintaan terhadap ratu Yuliana. Selain rumah adat Sao Mario, Villa Yuliana juga mendapat kepercayaan mitos dari warga Kab. Soppeng bahwa orang yang berkunjung ke villa tersebut akan kesasar, orang yang berkunjung ke lantai satu akan ke sasar ke lantai dua atau malah sebaliknya.
Share this post :

Post a Comment

 
Copyright © 2014. SURYA COMM - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger